Pemijahan Ikan Nila

Pemijahan ikan nila adalah proses menyatukan antara indukan betina dan indukan jantan  yang telah matang gonad kedalam kolam pemijahan, ikan nila betina yang matang gonad biasanya dicirikan dengan perubahan warna tubuh yang lebih cerah, sebelum bertelur warna tubuh ikan nila betina menjadi lebih cerah dan mencolok serta perut yang membesar dan lebih bulat dari biasanya.

a. Pemilihan induk ikan nila

Pemilihan induk ikan nila dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya: 

  • Ukuran dan bentuk tubuh: Pilihlah induk yang memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang baik dan seimbang. Induk yang baik biasanya memiliki tubuh yang memanjang.
  • Warna: Pilihlah induk ikan nila yang memiliki warna yang cerah dan menarik. Induk dengan warna yang cerah menunjukkan kesehatan dan kebugaran yang baik.
  • Pertumbuhan: Pilihlah induk yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan sehat. Hal ini dapat dilihat dari ukuran tubuh yang lebih besar dan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan induk yang lain.
  • Kebugaran: Pilihlah induk yang memiliki kondisi fisik yang baik dan tidak terlihat sakit atau stres. Induk yang sehat dan bugar memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan kuat.
  • Ketahanan terhadap penyakit: Pilihlah induk yang memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit. Hal ini dapat dilihat dari rekam jejak induk tersebut dan kondisi lingkungan tempat ikan tersebut dibesarkan.
  • Keturunan: Pilihlah induk yang berasal dari keturunan yang baik dan memiliki performa yang unggul. Induk yang berasal dari keturunan yang baik memiliki
  • Kesehatan: Induk yang dipilih harus sehat dan bebas dari penyakit, parasit, atau kelainan genetik yang dapat diwariskan kepada keturunannya.
  • Produktivitas: Pilihlah induk yang memiliki produktivitas yang baik untuk memastikan bahwa keturunan mereka juga memiliki karakteristik yang sama.
  • Asal-usul: Pilihlah induk yang berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam produksi benih ikan nila.
  • Matang gonad: ikan nila yang suda matang gonad berumur sekitar 1 tahun, memiliki bobot sekitar 200-250g untuk betina dan 250-300g untuk jantan.

Selain itu, sebaiknya lakukan seleksi induk secara teratur dan buatlah catatan tentang performa dan karakteristik induk dan keturunannya untuk meningkatkan kualitas benih ikan nila di masa depan.

b. Pemeliharaan indukan ikan nila

Merawat indukan ikan nila sangat penting untuk memastikan kesehatan dan produktivitasnya dalam menghasilkan telur atau benih ikan. Berikut adalah beberapa tips untuk pemeliharaan indukan ikan nila:
  1. Kualitas air yang baik: Pastikan air yang digunakan untuk pemeliharaan indukan ikan nila memiliki kualitas yang baik, seperti suhu yang sesuai, pH yang tepat, dan kadar oksigen yang cukup.
  2. Pemberian pakan yang tepat: Berikan pakan yang sesuai dengan jenis dan umur indukan ikan nila. Pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan produksi telur dan kualitas benih ikan.
  3. Pengelolaan kondisi kandang: Pastikan kandang atau kolam pemeliharaan indukan ikan nila bersih dan terjaga kebersihannya. Selain itu, pastikan kondisi kandang atau kolam juga selalu terjaga agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada indukan ikan nila.
  4. Pemeriksaan kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin pada indukan ikan nila untuk memastikan kondisi kesehatannya. Jika ditemukan gejala penyakit, segera lakukan tindakan pengobatan untuk menghindari penyebaran penyakit pada indukan ikan nila yang lain.
  5. Pemisahan indukan: Pisahkan indukan ikan nila jantan dan betina untuk memastikan terjadinya proses perkawinan dan pembuahan telur. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas indukan ikan nila.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, pemeliharaan indukan ikan nila dapat dilakukan dengan lebih efektif dan produktif.

c. Persiapan kolam pemijahan ikan nila

Untuk persiapan kolam pemijahan ikan nila, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
  1. Ukuran kolam: Kolam pemijahan ikan nila harus memiliki ukuran yang memadai untuk menampung ikan dewasa dan telur yang dihasilkan. Ukuran yang disarankan adalah 4x4x1 meter atau lebih besar.
  2. Kondisi air: Air dalam kolam harus bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Kualitas air juga harus dijaga dengan memastikan pH, suhu, oksigen, dan kadar amonia dalam kisaran yang sesuai untuk ikan nila.
  3. Persiapan dasar kolam: Dasar kolam harus dilapisi dengan bahan yang tidak merusak kesehatan ikan, seperti pasir, kerikil, atau tanah liat.
  4. Penyediaan tempat bertelur: Kolam pemijahan ikan nila harus menyediakan tempat bertelur yang cukup, seperti substrat, daun atau jerami.
  5. Pemilihan ikan: Ikan yang akan dimasukkan ke dalam kolam pemijahan harus dipilih dengan cermat. Ikan yang sehat dan bermutu akan menghasilkan telur yang lebih baik.
  6. Pemantauan kondisi kolam: Selama proses pemijahan, kondisi kolam harus terus dipantau untuk memastikan ikan dan telur tetap sehat. Pembersihan dan pergantian air kolam secara rutin juga harus dilakukan untuk menjaga kualitas air.
  7. Pengawasan pemijahan: Selama proses pemijahan, ikan harus diawasi agar tidak saling melukai atau memakan telur yang dihasilkan. Jika diperlukan, bisa digunakan separator atau wadah khusus untuk memisahkan ikan jantan dan betina.
  8. Penjagaan dan pengawasan anak ikan: Setelah telur menetas, anak ikan perlu dipindahkan ke kolam pemeliharaan yang lebih kecil dan dirawat dengan cermat sampai siap dipindahkan ke kolam yang lebih besar.

d. Proses Pemijahan Ikan Nila

Ikan nila sangatlah mudah melakukan pemijahan. untuk itu perlu dilakukan pemilihan induk yang baik, perawatan indukan yang maksimal dan mempersiapkan kolam untuk pemijahan.

Stimulasi pemijahan Untuk merangsang proses pemijahan, pemberian pakan yang lebih banyak dan sering diberikan selama beberapa hari sebelum proses pemijahan dapat dilakukan. Hal ini dapat meningkatkan produksi sperma dan telur pada ikan nila.

Proses pemijahan Setelah kolam pemijahan siap dan ikan nila sudah di-stimulasi, induk jantan dan betina dimasukkan ke dalam kolam. Proses pemijahan biasanya berlangsung selama beberapa hari. Selama proses ini, jangan ganggu ikan nila agar proses pemijahan berjalan lancar.

Kolam pemijahan dibuat dibuat miring sekitar 2%-5% bagian dasarnya, lalu bagian dasar tersebut dibuat kubangan sedalam 20 cm hingga 30 cm untuk tempat memijah.

Setelah kolam siap, Calon indukan nila dimasukan dengan perbandingan antara jantan dan betina adalah 1 :3. Selama proses pemijahan tersebut, ikan diberi pakan sama halnya dengan pakan yang diberikan pada saat pemeliharaan. Prosers pemijahan ini akan berlangsung sekitar 7 hari. ikan nila jantan akan membuat sarang atau kubangan di dasar kolam, setelah sarang siap ditandai ikan jantan akan semakin agresif untuk menjaga teritorial atau daerah sekitar sarangnya. 

Kemudian ikan betina akan mendekati ikan jantan kedalam sarang/kubangan dan mengeluarkan telurnya, telur yang dikeluarkan betina akan dibuahi jantan, setelah pembuahan kemudian telur tersebut akan di erami dalam mulut betina, proses pengeraman telur tersebut terjadi selama sekitar 5-7 hari dan selama itu betina akan berpuasa. Setelah satu minggu telur akan menetas secara serempak dan akan dikeluarkan oleh betina 

Larva ikan nila yang baru menetas biasanya akan berada pada bagian pinggir kolam, dan apabila ingin memindahkannya ke kolam lain anda bisa menggunakan saringan halus.

Itulah beberapa tahapan proses pemijahan ikan nila semoga bermanfaat

Artikel Lainnya :


 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama